Rabu, 13 Januari 2010

enam koma tujuh triliyun

tanggal 12 januari 2010 pasca 11 januari (lagu gigi.red) si ganteng (aldo) si lucu (mail) baru pulang kuliah. Bosan dengan keadaan bank century yang lagi naik daun, kami pun tertidur pulas (tak ada hubungannya.red). Tidak lama kemudian mereka terbangun dan kembali tertidur. Tak lama kemudian kami terbangun lagi. begitu! setelah itu si ganteng mengajak si lucu pergi mencari makan, dan mereka pun lalu berangkat untuk memenuhi panggilan cacing-cacing pita yang subur dan gagah-gagah dalam perut mereka. hari terlihat sangat cerah, angin pun berhembus dan rumput pun bergoyang. dari jauh terlihat burung-burung bernyanyi dan tupai-tupai bersembunyi. dan gajah pun memiliki gading yang tak retak. meskipun buah jatuh tak jauh dari pohonnya, mereka tetap tersenyum. setibanya di kepala bermata 3 dan berkaki satu (lampu merah) mereka melihat segrombolan gadis yang cantiknya cuma 1 orang. tapi tidak mereka enyah kan. karena ayam panggang untuk sementara jauh lebih cantik daripada gadis tersebut. petang itu mobil terlihat ramai dan motor pun tak mau kalah, itulah tunggangan manusia zaman sekarang. mereka tidak sadar bahwa tunggangan mereka itu merupakan rokok bagi dunia yang fana ini.
ini slaah satu rokok dunia yang sangat fana ini dan salah satu penyebab banyaknya manusia di dunia yang fana ini meninggal dunia.

sesampainya kami di tempat pemanggangan ayam si lucu dan si ganteng bertemu dengan si mumu.itulah gambar si mumu. kucing yang baru saja mereka temukan dan lalu mereka beri nama MUMU. sebelah mumu ada kursi dan betisnya si ganteng. 10 menit kemudian tibalah ayam yang telah di mutliasi bagian dada dan pahanya dan di bakar oleh ibu-ibu berkerudung. dan kami lalu menyantap bagian mutilasi tersebut yang berbau angus tersebut. setelah kami makan dengan lahap.bagaikan sumanto menyantap hidangannya. kami bergegas ke sebuah bank yang tidak manja lagi atau biasa di sebut mandiri. setelah kejadian-kejadian tersebut petualangan kami baru kami mulai dan kecoa pun terlihat dengan antena nya meskipun tikus mempunyai ekor. dan kami tetap masih melihat rumput yang bergoyang.

masuklah kami ke sebuah gang yang amat sangat sempit tetapi angin masih terasa berhembus dan skali lagi rumput masih tetap bergoyang.kami melihat sebuah hal yang membuktikan bahwa dunia ini sangat kejam. ini lah bukti yang kami temukan dari kekejaman tersebut :dari bukti tersebut kami mendapatkan arti bahwa masih ada orang yang bingung akan arah untuk bejalan. baju nya yang kumuh, mukanya yang tak mau kalah dengan bajunya dan sarung nya yang terlihat dapat membuat kenyamanan barang yang ada di dalamnya, terlebih lagi angin yang berhembus yang membuat jenis rumput yang tumbuh di balik sarung membuat burung-burung kedinginan. hal tersebut seperti yang di ungkapkan di atas membuat otak kami memberi kesimuplan bahwa orang tersebut bersama rumputnya yang bergoyang dan burungnya yang kedinginan, sudah lama tidak bertemu air. mungkin rumput nya kini sudah layu dan burung yang kedinginan tersebut sudah cukup menyengat hidungnya sendiri.
mungkin itulah salah satu faktor beliau masih bingung akan arah untuk mencari air atau oase di dunia yang fana ini.

tibalah kami di jalan raya meskipun pikiran kami masih memikirkan nasib si burung beserta rumputnya yang tak tau kapan akan mememukan arah dan lalu kami melihat kejadian yang tak kalah aneh yang kami sebut dengan hidup dengan penuh kesia-siaan.ini lah manusia yang kami temukan , memakai kemeja, berdasi, terlihat formal menggoes sepeda tua nya dengan penuh penghayatan dan melawan arus. di tengah kota yang penuh dengan rokok dunia, entah pa yang di pikirkan pemuda tersebut, beraninya menunggangi besi beroda 2, berstandar 1. melawan arus yang banyak akan tunggangan beroda 4 berkuping 2 dan mengeluarkan asap pembunuh dunia. di jalan yang sempit dimana banyak supir tunggangan beroda 4 meletakan tunggangannya di sembarang tempat. walaupun angin kencang tapi kami tidak tahu apakah rumput dia yang pelihara ikut bergoyang atau tidak?? yang jelas dan pastinya burung yang dia pelihara dari sejak kecil hingga kini sedang istirahat menikmati perjalanan yang ia lakukan.

kalau kita sedang kasmaran kita sering merasa orang lain hanya mengontrak di dunia yang fana ini. dimana rumput masih bergoyang dan tupai masih bersembunyi. dan ini lah rupa dari pemilik kontrakan tersebut :
inilah pemilik kontrakan tersebut. terlihat bapak kontrakan yang menunggangi tunggangannya yang sudah kumuh dan terlihat letih karena di makan usia bersama ibu kontrakan yang terlihat pusing karena terlalu bnayak benda ynag melekat di badannya. dari ekspresi sang ibu kontrakan mungkin dapat di artikan beliau sedang rusuh hatinya. yang mungkin di sebabkan bapak kontrakan tidak mau membiarkan tunggangannya ikut di tunggangi ibu kontrakan. terlebih tunggangannya sudah di makan usia. dan mungkin bapak kontrakan ingin mengambil kesempatan yang jarang di dapatkan terlebih di rumah sesepuh kontrakan(orangtua mereka). oleh karena itu di pinggir jalan yang ramai dimana angin tetap berhembus dan kecoa masih mempunya antena dan mungkin MUMU merindukan kita(si ganteng dan si lucu) telah pergi jauh meninggalkannya, para pemilik kontrakan tersebut mencari kesempatan untuk bermesraan dan mengadu kasih dari peristiwa tersebut. ada makna yang kami dapat bahwa meskipun rumput yang telah di pelihara bapak kontrakan tidak bergoyang tetapi burung yang di peliharanya pasti berdiri di tempat peraduannya. itulah fenomena alam yang di rasakan oleh pemilik kontrakan tersebut.

selain itu kami melihat betapa bahagianya salah satu keluarga yang belum tentu berencana menunjuka kesetiaannya satu sama lain. lihatlah di gambar bawah ini.
betapa baiknya sang adik dan betapa jahatnya sang kaka untuk meminta sang gitar dari tangan sang adik. di tengah ramainya jalan dari tunggangan beroda empat. hal tersebut mengunggah hati kami karena gitar yang mereka miliki cukup bagus. tetapi itulah instrumen yang setia memberikan mereka sesuap nasi, yang mungkin sewaktu menjadi beras dan sebelumnya menjadi padi memliki daun yang bergoyang yang di terpa angin.

ternyata rasa persatuan masih terasa di negara kita yang penuh dengan penjara bintang lima ini. hal ini terbukti dengan kejadian paska melihat pemerasan yang di lakukan oleh kaka kepada adiknya tadi. terlihat 3 manusia berkepala bervariasi sedang bersenda gurau menikmati indahnya petang hari dengan angin yang berhembus yang tidak menggoyangkan rumput mereka.
mereka tampak tidak perduli akan kabar si MUMU, kabar orang yang tidak tau arah, kabar orang yang menyia-nyiakan hidupnya, kabar pemilik kontrakan dunia yang fana ini.
bagi mereka meskipun di belakang mereka rumah makan, berkumpul dan bermusyawarah dengan kawan lama adalah hal yang paling indah(terkait pasal 28 : akan hak berkumpul dan bermusyawarah).

sampai lah kami pada saat yang berbahagia melihat orang yang selamat sentosa yang mengatarkan mereka ke depan pintu gerbang keselamatan untuk menyebrang jalan.
ini lah sepasang mudi-mudi yang merasakan indahnya keselamatan dari melawan arus tekhnologi yang menghasilkan tunggangan roda 4 yang mempunyai kecepatan tanpa harus di lecut dan di beri rumput meskipun sebelumnya rumput tersebut sering bergoyang di terpa angin.

kami teringat dulu waktu di kampung kami sering menonton layar tancep bersama kawan-kawan sebaya dan sambil bersenda gurau. akan tetapi sekarang layar tancep sudah ada di mana-mana.bahkan kami bingung layar tancep isinya itu-itu saja kalau dulu pemainnya roma irama dengan judul ANI tetapi sekarang judulnya berbeda dan pemainnya pun itu-itu saja dengan adegan yang di ulang-ulang. akan tetapi kami tidak lagi dapat menonton di posisi tengah karena keadaan layar tancep pada zaman sekarang ini seperti ini :
kami sebut ini lah mesin pembunuh layar tancep.

hampir lah sampai kami di kostan tersayang dimana angin sering berhembus dan rumput di sekitar bergoyang dan tupai masih bersembunyi.kami melihat fenomena dimana terlihat kejam nya manusia kepada makhluk hidup lainnya. hal tersebut terlihat dari gambar berikut yang sangat membuat hati tergencang dan darah mengalir serta jantung berdetak.
terlihat beberapa manusia yang dari kecil sudah membantai tumbuh-tumbuhan dengan teganya demi kesenangan mereka, wanita pun terlihat menikmatinya.

itulah perjalanan singkat kami pada tanggal 12 januari 2010 masih 2 tahun lagi menuju 2012.